BMKG Menyadarkan Netizen Isu Viral Chemtrails dengan Omicron: HOAX

- Minggu, 20 Februari 2022 | 08:33 WIB
BMKG via instagram @infobmkg memastikan video isu Chemtrails adalah HOAX. (instagram/@infobmkg/KabarRakyat)
BMKG via instagram @infobmkg memastikan video isu Chemtrails adalah HOAX. (instagram/@infobmkg/KabarRakyat)

KABAR RAKYAT - pemerintah melalui BMKG menyadarkan netizen tentang hoax dalam isu Chemtrails di video viral di medsos. Dimana, mengaitkan antara zat kimia, gas pembakaran pesawat terbang dengan penyebaran Omicron dari udara.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, mengingatkan agar netizen lebih bijak dalam menerima informasi dari media sosial. Sebaiknya di cek kebenarannya, hati-hati menaggapinya.

Isu tentang Chemtrails mengatkan penyebaran virus, dinilai sengaja dibuat dengan target tertentu. Pembuat konten Chemtrails seakan asap dari pesawat terbang menyebarkan penyakit. Tertulis caption gambar nama wilayah kota besar, Bali, Makassar, Surabaya, Semarang dan lainnya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid19 di Jawa Timur Belum 100 Persen: Daerah Harus Serius Kejar Target

Dikutip Kabar Rakyat dari akun @infobmkg, tagar #SobatBMKG!, pada hari, Sabtu, 20 Februari 2022. BMKG ingin menyampaikan pesan pada publik sosial, tentang isu Chemtrails hanya hoax. Yang diciptakan pihak tidak bertanggungjawab dengan target tertentu. 

"infobmkg Halo #SobatBMKG! Ini nih video penjelasan soal isu Chemtrails yang lagi rame diobrolin warganet. Jadi, isu Chemtrails itu hoaks alias tidak benar yaa".

Yuk #SobatBMKG lebih cermat dan hati-hati dalam menerima informasi. Hindari menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Yuk jadi warganet +62 yang cerdas!????

???? Jadi sobat, fenomena dalam video adalah Contrail atau Condensation Trail. Fenomena seperti ini sesungguhnya sangat sering terjadi di Indonesia bahkan di seluruh penjuru dunia ini.

Baca Juga: Mendag Lutfi: Kebutuhan Puasa dan Lebaran Tahun 2022 Terkendali

Condensation trail terbentuk dari gas buang yang dihasilkan oleh mesin pesawat. Ketika mesin pesawat membakar bahan bakarnya maka ia akan menghasilkan gas buang berupa karbon dioksida dan uap air. Yah… mirip seperti asap knalpot kendaraan kita.

Gas buang yang berupa uap air ini kemudian mengembun atau terkondensasi akibat suhu udara di luar pesawat yang sangat dingin. Seberapa dingin sih? Umumnya ketinggian jelajah pesawat terbang berada diatas 30000 kaki atau sekitar 10000 meter. Suhu udara pada ketinggian ini adalah -30 hingga -40 derajat Celsius, dinginnya kira-kira 2 – 3 kali lebih dingin dari freezer kulkas.

Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan uap air dari gas buang pesawat tadi mengembun menjadi titik air dan membeku menjadi kristal es dengan sangat cepat.
Kristal-kristal es inilah yang terlihat dari permukaan bumi seperti awan.

Kristal es yang membentuk contrail dapat langsung menghilang atau bertahan lama tergantung pada kelembapan udara di sekitarnya.

Baca Juga: Menjadi Pemasok Terbesar Buah Naga, Banyuwangi Gelar Festival Buah Naga

Halaman:

Editor: Choiri Kurnianto

Sumber: Instagram @infobmkg

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X