3 Karakter Muslim Militan Menurut Ustadzah Dedeh Wahidah, Salah Satunya Peduli Kepada Nasib Umat

KABAR RAKYAT - Bicara mengenai muslim militan seringkali dikonotasikan dengan narasi-narasi negatif seperti 'radikal', 'ekstrim', 'teroris', dan lain sebagainya.

Akan tetapi, Ustadzah Dedeh Wahidah membantah anggapan tersebut dan menegaskan bahwa muslim militan merupakan refleksi kesempurnaan iman seorang hamba Allah SWT.

Ustadzah Dedeh Wahidah pun memberikan penjelasan mengenai tiga karakter muslim militan yang harus dimiliki oleh seluruh umat Islam demi terciptanya kehidupan yang seluruhnya berlandaskan syariat.

Baca Juga: Muslim-Muslimah Palestina Kumpul di Masjid Al Aqsa, Rayakan Idul Fitri Sambil Suarakan Perjuangan

Berikut tiga karakter muslim militan menurut Ustadzah Dedeh Wahidah sebagaimana dilansir Kabar Rakyat dari kanal YouTube Muslimah Media Center, antara lain:

1. Teguh dalam Keimanan

Salah satu karakter muslim militan yang harus dimiliki setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT adalah teguh dalam keimanan.

Teguh dalam keimanan tak hanya cukup dengan ucapan atau sebuah pernyataan semata, namun juga harus dibuktikan dengan sikap nyata meski dengan segala resiko yang harus dihadapi.

"Mereka tidak takut, mereka berani untuk merefleksikan keimanannya itu apapun resikonya sekalipun boleh jadi konsekuensi dari keimanan itu akan ada ancaman, teguran, kritikan, bahkan menghilangkan nyawa atau apa yang dia cintai," kata Ustadzah Dedeh Wahidah dalam video yang diunggah kanal YouTube Muslimah Media Center pada Minggu, 29 Januari 2023.

Baca Juga: Memenuhi Kebutuhan Umat Muslim, Pos Indonesia Luncurkan Layanan Keuangan Digital Pospay Syariah

2. Taat Syariat Secara Kaffah

Seorang muslim militan wajib hukumnya untuk taat syariat secara kaffah (menyeluruh).

Surat An-Nahl ayat 50 telah menjelaskan bahwa muslim militan hanya takut kepada Allah SWT dan senantiasa melaksanakan segala perintah-Nya.

Iman tanpa bukti amal tidak bisa dikatakan sebagai orang yang benar-benar beriman, sehingga muslim militan tidak boleh memisahkan syariat Allah SWT dengan urusan duniawi.