KABAR RAKYAT - Sisi gelap dibalik masifnya propaganda climate change pengembangan sistem go green salah satunya adalah penggunaan mobil listrik, apakah benar mobil listrik mampu menyelamatkan bumi? baca artikel ini untuk lengkapnya.
Masifnya propaganda climate change dorongan untuk penggunaan mobil listrik ini bukan hanya untuk mengurangi polusi tapi juga untuk mewujudkan cita-cita tuan besar, pada artikel sebelumnya kami sudah bahas bagaimana Israel akan menjadi negara super power selanjutnya melalui teknologi paling mutakhir di bumi dan bisa hack segala sesuatu yang ada sistemnya.
Teori konspirasi semakin kita bergantung dengan teknologi maka semakin mudah untuk dikendalikan, contohnya adalah mobil listrik, yang dimana mobil listrik pasti menggunakan koneksi internet, dan hal itu memudahkan dipantau oleh tuan besar.
"Setiap tindakan yang anda lakukan dipantau dan dicatat dengan cermat, gambar apa yang anda hentikan dan lihat, untuk berapa lama anda melihat gambar itu, oh ya serius seberapa anda melihat gambarnya," kata Jeff Seibert mantan Executive Twitter melalui Social Dilema.
Apakah mobil listrik benar-benar ramah lingkungan sesuai dengan klaimnya? dan ini bukan teori konspirasi lagi tapi faktanya.
Dibalik mobil listrik sebenarnya banyak cerita yang menyedihkan untuk membuat batterai kita membutuhkan cobalt, dan bisa ditemukan dibawah permukaan bumi.
"Dicari kecil-kecil biji-biji sampai banyak, satu mobil listrik itu batterai 10-30 kg, gak kayak hp dan bisa lo bayanggin satu mobil listrik batterainya segitu, padahal cari cobalt itu susah dibawah permukaan bumi dan kecil-kecil," kata Gamal.
Faktanya 70 persen suplai baterai cobalt di dunia berasal dari Kongo, Afrika, karena disana mencari cobalt lebih murah daripada di Australi.
Baca Juga: Israel Punya Potensi Jadi Leader Dunia dalam Hal Produksi Makanan dan Energi, Lampaui Indonesia?
Kenapa? karena di Australi tambangnya legal semua, ada pajaknya, pake mesin semuanya safety, karena banyak prosedurnya jadi mahal biayanya, kalau di Kongo itu gampang semua tidak ada prosedurnya.
"Di Kongo yang ambil orang-orang sekitar aja, gak perlu pakek helm tambangnya ilegal dibayarpun dibayar harga budak, jadi ya pasti murah, itu kenapa suplai cobalt dunia dari Kongo," lanjut Gamal.
Di Kongo ada tambang legal dan ilegal, dan yang ilegal ini yang membunuh penduduk Kongo, apalagi anak kecil.
"Anak kecil tubuhnya kecil-kecil bisa nyelip-nyelip ke lobang-lobang kalau orang dewasa ngak muat, terus gimana? ada gak safety nya? ya gak ada, gak pakek masker, helm, gak pakek apa-apa, pokok ada lobang ya masuk aja, taruhannya nyawa demi se dolar tiap hari, beli ketoprak juga gak bisa di Indonesia," terangnya.
Artikel Terkait
BUKAN CHINA, Israel akan Menjadi Negara Super Power Selanjutnya Gantikan Pax Americana
Israel Punya Potensi Jadi Leader Dunia dalam Hal Produksi Makanan dan Energi, Lampaui Indonesia?
Pax Judaica akan Jadi Tanda Akhir Zaman, Israel Cocok Penuhi Kualifikasi jadi Next Pax Bukan China
Gempa Turki Disebut Buatan AS, Zionis Israel, HAARP adalah Misinformari, HOAX, Berikut Penjelasan dengan DATA