Xi Jinping Ingin China Percepat Kemandirian Teknologi untuk Cegah Perlawanan Amerika Serikat

KABAR RAKYAT - Presiden Xi Jinping mengatakan China harus mempercepat upaya untuk mencapai kemandirian dalam sains dan teknologi untuk memperkuat pijakannya dalam rantai pasokan global dan melawan upaya pemisahan Amerika Serikat.

“Kita harus mempercepat langkah kemandirian teknologi untuk mencegah dicekik oleh negara asing,” katanya pada studi kelompok Politbiro hari Selasa.

“Tiongkok harus berusaha untuk menjadi pemimpin global dalam bidang ilmiah dan teknologi yang penting, pelopor dalam bidang interdisipliner mutakhir, dan pusat ilmiah utama dan pusat inovasi bagi dunia.”

Komentar Xi menyoroti rasa urgensi di Beijing di tengah meningkatnya upaya pemisahan oleh Amerika Serikat, terutama di bidang teknologi, yang dapat mengancam jalur pembangunan Partai Komunis yang telah berusia puluhan tahun.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Siap Pacaran Lagi setelah Putus, Berikut Ulasannya

Beijing telah lama ingin mengalihkan fokus pertumbuhan ekonomi ke pasar domestik dan teknologi yang tumbuh di dalam negeri, tetapi hubungan yang memburuk dengan Barat telah mendorong kemandirian ke puncak agenda kebijakan.

“Hanya dengan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru kita dapat mengkonsolidasikan fondasi pembangunan ekonomi kita, meningkatkan keamanan dan stabilitas, serta meningkatkan kelangsungan hidup, daya saing, kekuatan pembangunan, dan keberlanjutan dalam badai yang dapat diperkirakan dan tidak dapat diprediksi,” kata Xi.

China berusaha sekuat tenaga untuk menghidupkan kembali ekonominya yang terpukul oleh virus corona, tetapi hambatan di luar negeri, termasuk potensi resesi di pasar ekspor utama dan upaya intensif Washington untuk menahan kemajuan teknologi China, telah membayangi pemulihan.

Perekonomian China tumbuh hanya 3 persen tahun lalu, angka pertumbuhan terendah kedua dalam lebih dari empat dekade.

Baca Juga: Aktris Jeon Soo Jin Dukung Chuu Melawan Mantan Agensi: Tidak Hanya BlockBerryCreative yang Otoriter

Sebagai bagian dari serangan terbarunya terhadap sektor teknologi China, Washington dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan Belanda dan Jepang untuk membatasi ekspor beberapa mesin pembuat chip canggih ke China.

Pemerintahan Biden tampaknya bertekad untuk memisahkan diri dari China dalam teknologi inti, seperti chip semikonduktor dan kecerdasan buatan, dan strategi aliansinya mempersulit China untuk mendapatkan teknologi atau produk yang diperlukan dari pihak ketiga, kata Institut Studi Internasional dan Strategis Universitas Peking. dalam sebuah laporan yang dirilis awal pekan ini.

“Baik China maupun Amerika Serikat menghadapi kerugian dari decoupling baik dalam teknologi maupun industri. Saat ini, kerugian China mungkin lebih besar lagi,” katanya.

Zhu Bin, seorang analis di Huafu Securities, mengatakan penyebutan Xi tentang kelangsungan hidup menunjukkan tantangan yang dihadapi China bisa berupa hidup atau mati.