• Kamis, 21 September 2023

Vape Lebih Bahaya dari Rokok dan Bisa Sebabkan Radang Paru-paru? Ini Kata Studi

- Rabu, 1 Februari 2023 | 11:52 WIB
Vape Lebih Bahaya dari Rokok dan Bisa Sebabkan Radang Paru-paru. (Pexels/Ruslan Alekso)
Vape Lebih Bahaya dari Rokok dan Bisa Sebabkan Radang Paru-paru. (Pexels/Ruslan Alekso)

KABAR RAKYAT - Akhir-akhir ini vape sangatlah digandrungi berbagai kalangan. Vape sendiri adalah rokok elektrik yang pertama kali dikembangkan pada tahun 2003.

Rokok elektronik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap.

Selain itu, rokok elektronik lebih hemat daripada rokok biasa karena bisa diisi ulang. Bentuknya seperti batang rokok biasa, tetapi tidak membakar tembakau seperti produk rokok konvensional.

Rokok ini memanaskan cairan/Liquid menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai.

Baca Juga: Harga Pertamax di Wilayah Indonesia, Hari Ini Rabu 1 Febuari 2023: Di Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp12.800

Sebuah studi baru yang diterbitkan oleh The Journal of Nuclear Medicine mengungkapkan vape justru lebih berbahaya bagi paru-paru dibandingkan rokok konvensional.

Sebagaimana dilansir dari laman Express, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa vape bisa menyebabkan peradangan paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru.

Dan studi tersebut merupakan pertama kali yang menyertakan bukti paru-paru dari penggunaan vape yang berbeda dengan rokok biasa. Peneliti membandingkan hasil Positron Emission Tomography (PET) scan dan radiotracer dari pengguna rokok biasa dan vape.

"Ini menjadikannya target yang relevan untuk pencitraan molekuler radang paru-paru dan penyakit radang paru-paru," jelas Wetheril dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 2 Februari 2023: Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio

Wetheril menyebut bahwa iNOS adalah enzim yang dihasilkan secara berlebihan pada pengguna rokok elektrik dan rokok biasa yang berhubungan dengan penyakit radang akut dan kronis.

Dalam studi itu, peserta dibagi beberapa kelompok, yaitu lima pengguna rokok elektrik, lima pengguna rokok biasa, dan lima pengguna yang tidak pernah merokok.

Pengguna rokok elektrik menunjukkan peradangan paru yang lebih besar daripada perokok biasa dan mereka yang tidak merokok.

Selain itu, ditemukan hubungan antara peradangan paru dan perifer. Artinya, penggunaan rokok elektrik dapat meningkatkan peradangan paru.

Halaman:

Editor: Ayu Nida

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X