KABAR RAKYAT - Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah arahan untuk mengantisipasi dampak gejolak perekonomian global, khususnya ancaman resesi 2023, pada sidang kabinet paripurna, Selasa (6/12) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut,Presiden mengingatkan jajarannya untuk tetap hati-hati dan waspada dalam memutuskan suatu kebijakan yang dapat mempengaruhi terhadap potensi terjadinya krisis keuangan, penurunan ekspor, hingga krisis pangan.
“Kuncinya sekali lagi kolaborasi antara kementerian dan lembaga, dan jangan terjebak pada ego sektoral, melakukan konsolidasi data, konsolidasi policy, dan juga konsolidasi dari pelaksanaan atau implementasi,” tutur Presiden dilansir Kabar Rakyat dari presidenri.go.id,Selasa (07/12/2022).
Baca Juga: Desa-Desa di Banyuwangi Terapkan Digitalisasi Arsip
Presiden turut mengingatkan pentingnya peningkatan konsumsi yang disertai dengan pengawasan agar tidak terjebak pada rutinitas. Terkait pengendalian inflasi, Presiden meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk memberikan peringatan kepada daerah-daerah yang belum melakukan pengendalian inflasi.
“Ini kelihatan sekali inflasi dari tiga bulan yang lalu 5,9 (persen), lari turun ke 5,7 (persen), lari turun ke 5,4. Ini artinya daerah sudah melakukan tetapi bisa masih diberikan peringatan lagi agar semua melakukan dan saya lihat nanti akan turun dan turun lagi,” ungkap Presiden.
Selanjutnya, Presiden juga menyampaikan arahan terkait peningkatan investasi yang dinilai berkaitan erat dengan pembukaan lapangan kerja yang saat ini sangat dibutuhkan di Tanah Air. Menurut Presiden, pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi industri dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tadi pagi kita telah berbicara mengenai bauksit dan segera kita putuskan kapan akan kita larang ekspor bahan mentah dari bauksit segera akan kita umumkan. Karena investasi juga menyangkut pembukaan lapangan kerja yang sangat diperlukan saat ini,” ucap Presiden.
Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Beragam UMKM, Kuliner hingga Seni Mejeng di Banyuwangi Art Week
Sementara itu, terkait peningkatan ekspor, Presiden meminta jajarannya untuk lebih aktif dalam mencari pasar atau negara yang akan menjadi tujuan ekspor. Sedangkan terkait pariwisata, Presiden meminta jajarannya untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi wisata di Tanah Air, termasuk destinasi wisata prioritas yang telah ditetapkan pemerintah.
Terakhir, terkait dengan antisipasi dan mitigasi terhadap penanganan pandemi Covid-19, Presiden mengapresiasi angka kasus harian di Tanah Air yang telah mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data per tanggal 5 Desember 2022, kasus harian Covid-19 berjumlah 2.234 kasus setelah sebelumnya sempat mencapai angka 7 ribu kasus.
“Kemudian percepatan vaksinasi booster tetap harus digerakkan agar imunitas masyarakat kita menjadi lebih baik,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Relawan Jokowi untuk 2024 di Cirebon Raya Memamerkan Prestasi Kerja Gemilang Presiden RI, Begini Katanya
Presiden RI Joko Widodo Serahkan BSU Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Di Baubau dan Buton