KABAR RAKYAT - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi,H.Khusnan Abadi meminta eksekutif untuk segera melakukan perbaikan sarana prasarana sektor pendidikan yang mengalami kerusakan.
Khusnan Abdi menyampaikan, dampak pandemi covid-19 yang mengharuskan seluruh proses belajar mengajar disekolah ditiadakan dan digantikan dengan daring menyebabkan gedung-gedung sekolah jarang atau tidak ditempati selama proses pembelajaran daring. akibatnya banyak bangunan/ruang kelas yang rusak karena kurangnya perawatan.
“ Kami berharap kepada eksekutif untuk menambah anggaran perbaikan dan pemeliharaan sarana prasarana bagi sekolah yang mengalami kerusakan akibat dampak pandemi covid-19, “ ucap Khusnan Abadi saat dikonfirmasi Media, Jum’at (30/09/2022).
Baca Juga: Semakin Dipermudah, Pengurusan Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Qur’an Bisa Secara Online
Menurut Khusnan, keberlangsungan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) salah satunya harus ditopang dengan sarana dan prasarana sekolah yang layak dan memadai.
“ Sarana prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga dapat dijamin selalu terjadi kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lancar. Dalam penyelengaraan pendidikan, sarana prasarana juga sangat di butuhkan untuk menghasilkan KBM yang efektif dan efisien, “ ungkap Khusnan Abadi.
Sementara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno mengakui ada beberapa sekolah di Banyuwangi yang saat ini kondisi bangunannya kurang layak.
Dan penyebabnya karena umur bangunan yang sudah tua sehingga perlu dilakukan peremajaan. Selain itu juga juga karena selama masa pandemi Covid-19 sehingga banyak sekolah tidak digunakan, karena sistem belajar yang dilakukan secara online, sehingga kondisi sekolah kurang terawat.
“ Kami memang banyak menerima pengajuan proposal untuk perbaikan atau rehab Gedung Gedung sekolah dari TK,SD hingga SMP baik negeri maupun swasta yang nilainya cukup besar dalam kisaran Rp. 50 miliar , “ ucap Suratno.
Dia berharap dalam perubahan apbd tahun 2022 tersebut ada pos untuk pendidikan yang nilainya memenuhi kebutuhan. Dari sejumlah sekolah yang mengajukan perbaikan, pihaknya akan melakukan seleksi terlebih dahulu untuk menentukan skala prioritas.
“ Nantinya sekolah yang kondisinya rusak berat yang akan diutamakan dilakukan perbaikan, “ ucapnya.
Suratno menambahkan, pihaknya optimis perbaikan gedung sejumlah sekolah tersebut dapat segera dilakukan, mengingat sektor pendidikan sudah mendapat kuota anggaran yang jelas yakni minimal 20 persen dari total anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.***
Artikel Terkait
DPRD Banyuwangi Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Raperda Tentang Perubahan APBD 2022
Tujuh Fraksi DPRD Banyuwangi Sampaikan Pandangan Umum atas Diajukannya Raperda Perubahan APBD 2022
Jawaban Bupati Terhadap PU Fraksi-Fraksi DPRD Banyuwangi atas Raperda Perubahan APBD Tahun 2022