KABAR RAKYAT - Pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuwangi terus menjadi kajian antara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi. Di antaranya dengan menggelar high level meeting bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang memimpin meeting tersebut menekankan untuk terus bersinergi dalam mengendalikan inflasi daerah.
"Untuk mengendalikan inflasi ini, tidak bisa hanya dilakukan satu dua pihak saja. Tapi, harus bersinergi ke semua pihak. Tidak hanya antar dinas, tapi juga antar lembaga vertikal hingga antar daerah," terang Ipuk dilansir Kabar Rakyat dari banyuwangikab.go.id, Sabtu (6/08/2022).
Baca Juga: Fenomena Bediding, Dinas Kesehatan Banyuwangi Himbau Masyarakat Jaga Kesehatan
Sinergi tersebut menjadi ruh utama dalam empat skenario yang disiapkan oleh TPID Banyuwangi. Mulai dari pelaksanaan pasar murah hingga Kerjasama Antar Daerah (KAD).
"Komoditas yang berlebih di daerah kita, bisa kita lempar ke daerah lain. Begitu pula sebaliknya, komoditas yang kurang kita pasok dari daerah lain dengan menggelar pasar murah," papar Ipuk.
Selain itu, dua skenario bertajuk Quick Win dalam menangani inflasi adalah dengan penguatan sektor produksi. "Sektor pertanian dan perikanan harus terus digenjot. Jika ikan laut menjadi bagian inflasi, maka perikanan darat harus terus digenjot," imbuh Ipuk.
Lebih spesifik pada sektor pertanian, Ipuk menyiapkan skenario digital farming. Komoditas pertanian yang selalu andil dalam inflasi perlu dilakukan peningkatan pengelolaan. Salah satunya adalah inovasi digital farming.
Artikel Terkait
DPRD Banyuwangi Ajukan Dua Raperda Inisiatif
HUT ke 77 Kemerdekaan RI, Banyuwangi Gelar Festival Mural Tema Ijen Geopark
Reklame Ilegal Marak di Banyuwangi, Satpol PP Pastikan Penertiban Secara Berkala