KABAR RAKYAT - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi bakal memanggil seluruh Pimpinan Pondok Pesantren di wilayah setempat.
Pemanggilan itu buntut dari adanya kasus asusila dan pencabulan yang diduga dilakukan Pengasuh Ponpes di Kecamatan Singojuruh berinisial Fz.
Kadinsos PPKB Henik Setyorini mengaku prihatin atas insiden kejahatan seksual yang menimpa sebanyak 5 santriwati itu. Pasca beredar kabar, dinas langsung turun melakukan pendampingan.
Baca Juga: Jamin Kepastian Hukum, Polresta Banyuwangi Fasilitasi Itsbat Nikah Massal
"Anak-anaknya kita dampingi, traumanya kayak apa, kita rujuk ke psikolog untuk yang membutuhkan. Sementara saat ini keluarga juga mengurus tahapan kepindahan sekolah. Kasus kan masih ditangani oleh kepolisian," ucap Henik saat dikonfirmasi, Jumat (23/6/2022).
Pihaknya pun sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag). Pihaknya juga berencana memanggil pimpinan ponpes se-Banyuwangi.
"Kita akan bener-bener evaluasi pondok-pondok itu. Termasuk kondisi anak-anaknya," ujar dia.
Dalam pembahasan itu pihaknya juga berencana mengusulkan asesmen bagi pengajar atau tenaga pendidik. Itu dilakukan untuk memastikan tenaga pengajar benar memiliki integritas serta sehat secara mental dan spiritual.
Baca Juga: Dispendukcapil Banyuwangi Berencana Ujicoba KTP Digital Sebagai Penganti e-KTP
"Kita arah konsolidasinya nanti juga kesana. Paling minggu depan kita lakukan pertemuan," tegasnya.
Dinas saat ini telah memiliki beberapa program unggulan untuk menangani kasus perempuan anak. Sekupnya masih di lingkup masyarakat secara langsung dan sekolah.
Dalam program itu dirumuskan bagaimana perlindungan dan skema pengaduan yang tepat bagi anak ketika mengalami kejahatan seksual.
Skema semacam itu belum dirumuskan bagi anak yang berada di lingkungan ponpes.
Baca Juga: Hadiri HUT Muslimah Banyuwangi Bersholawat, Bupati Ipuk Fiestiandani Ajak Teladani Sayyidah Khotijah
Artikel Terkait
Oknum Pengasuh Ponpes di Singojuruh Diduga Lakukan Tindak Asusila kepada Santrinya.