KABAR RAKYAT - Petugas Kesehatan Haji diminta untuk dapat mengedukasi baik diri sendiri maupun jemaah haji untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik. Terutama pada saat menjalankan Ibadah Haji di Arab Saudi mendatang
Perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji.
Dan kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke.
Baca Juga: Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan IV
Heatstroke adalah kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara dramatis dalam waktu cepat dan tidak dapat mendinginkan tubuh kembali. Sehingga asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan dr. Edi Supriyatna saat rapat koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Bidang Kesehatan pada Kamis (26/5) lalu
''Kunci Dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,'' ujar dr. Edi seperti dikutip Kabar Rakyat dari laman kemkes.go.id,Sabtu (28/05/2022).
Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban.
Baca Juga: Muhammadiyah dan Bangsa Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Berpulang
Artikel Terkait
Kemenag RI Usulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Tahun 2022 Sebesar Rp. 45 Juta
Kemenag Catat 89.715 Calon Jemaah Haji Telah Melunasi Biaya Perjalanan Ibadan Haji 1443 H/2022M
Aturan Batas Usia Haji 2022 Meresahkan CJH: Bina Haji Kemenag Memberikan Penjelasan Solusi Begini