Peduli Peternak, DPC PKB Banyuwangi Gelar Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 11:13 WIB
Ketua Tanfids DPC PKB Banyuwangi, KH.Abdul Malik Syafaat usai melakukan sosialisasi pencegahan PMK kepada peternak (Hariyadi)
Ketua Tanfids DPC PKB Banyuwangi, KH.Abdul Malik Syafaat usai melakukan sosialisasi pencegahan PMK kepada peternak (Hariyadi)

KABAR RAKYAT - Sebagai bentuk kepedulian kepada peternak, seluruh jajaran Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC.PKB) Banyuwangi beserta Badan otonom (Banom) partai turun ke masyarakat ikut berupaya mencegah penularan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan melalui sosialisasi dan edukasi secara langsung dari rumah ke rumah peternak.

Ketua Tanfids DPC PKB Banyuwangi, KH.Abdul Malik Syafaat mengatakan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihaknya sebagai antisipasi dan deteksi dini dengan harapan mampu memberikan pengetahuan kepada peternak untuk mencegah penularan PMK.

"Semua pengurus DPC PKB beserta Banom kita gerakkan untuk melakukan sosialisasi secara langsung kepada para peternak sapi yang ada di Banyuwangi ini," ucap KH.Abdul Malik Syafaat dalam keterangannya, Sabtu,14 Mei 2022.

Baca Juga: 10 Tahun Pertahankan WTP, Bupati Ipuk: APBD Harus Berdampak ke Ekonomi Rakyat

Dalam kegiatan sosialisasi, pihaknya akan memberikan edukasi kepada peternak maupun kelompok ternak untuk mempercepat biosecurity kandang, kendaraan, sarana prasarana kandang dan orangnya. Serta meminta kelompok ternak untuk melaporkan kepada petugas Puskeswan jika ditemukan ternak sakit dengan gejala mengarah kepada PMK.

Sosialisasi wabah PMK ini,peternak harus mengetahui bagaimana dampak sosialnya,  dampak kesehatan terhadap manusia dan bagaimana dampak ekonominya menjelang Hari Raya Idul Adha yang merupakan panen para peternak , “ ungkapnya.

Gus Malik mendesak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera tanggap dengan mengambil Langkah konkrit untuk menghambat laju penularan wabah PMK.

“ Pemda Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan untuk segera melakukan tindakan karantina atau isolasi terhadap ternak yang baru datang atau pindah dari lokasi kandang lain, “ tegas Gus Malik.

Baca Juga: Hardiknas Tahun 2022 Momentum Pemulihan Pendidikan Indonesia Khusus di Jawa Timur: Ciptakan SDM Unggul

Selanjutnya melakukan penyemprotan disenfektan selurh kandang ternak warga maupun pasar hewan. Menerapkan skrining ketat pada semua hewan ternak yang masuk RPH. Utamanya dari empat kabupaten di Jawa Timur yang suspect ditemukan virus PMK.

“ Yang terakhir menjaga dan melakukan pengawasan secara ketat terhadap keluar masuknya hewan ternak dari dan ke Banyuwangi , “ pungkasnya.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, M Khoiri menyamppaikan bahwa pihaknya telah melakukan surveilans ke daerah perbatasan dan pasar hewan. Hal ini bertujuan mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

“ Sampai saat kasus PMK belum ditemukan di Banyuwangi. Sebab itu, dia mengimbau agar warga tidak panik untuk menjual ternaknya (panic selling), “ ungkap Khoiri.

Baca Juga: Ekspor Migor 'Illegal' Indonesia Tujuan Timor Leste Digagalkan Timgab: 8 Kontainer Tanjung Perak Dibongkar

Halaman:

Editor: Hariyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X