KABAR RAKYAT - Prajurit tentara Rusia menolak ikut invasi Ukraina ketahuan membangkang. Akhirnya berhasil diungkap dan disampaikan ke Presiden Vladimir Putin.
Sebanyak 60 prajurit tentara Rusia yang dianggap membangkang menolak tugas ke Ukraina. Yakni Pasukan rejectnik dari markas besar pasukan lintas udara Pskov di Rusia utara.
Puluhan prajurit tentara Rusia yang menolak ikut perang di Ukraina itu terancam sanksi pidana. Karena sikapnya dinilai membangkang pemerintah sah.
Baca Juga: Penimbunan Kayu Jati Ilegal Logging Perhutani Banyuwangi Digrebek: Bos Serkel Kabur
Dikutip KabarRakyat dari Pikiran-Rakyat.com, 8 April 2022. Sejak 24 Februari 2022, Presiden Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengirim pasukan militer ke Ukraina.
Alih-alih menuruti perintah Vladimir Putin, para tentara Rusia ini memilih untuk melakukan pemberontakan.
Setidaknya 60 tentara Rusia dengan tegas menolak untuk turun tangan dalam invasi tersebut. Mereka diketahui berasal dari markas besar pasukan lintas udara Pskov di Rusia utara.
Pasukan rejectnik itu sebelumnya ditugaskan sebagai bagian dari pasukan invasi yang dikirim ke Republik Belarus.
Artikel Terkait
Pasukan Chechnya Kehilangan Jiwa saat Kontak Senjata Perang Rusia-Ukraina, Kadyrov : Kematiannya Tak Sia-Sia
Cerita Jurnalis Peliputan Perang Rusia-Ukraina: Keprihatinan Kejahatan Perang
Aplikasi TikTok Memblokir Sementara Konten-Konten di Rusia sebagai Tanggapan Terhadap UU Berita Palsu
Gerai Makanan Siap Saji McDonald’s di Rusia Tutup, Pelanggan Aksi Borong Jual Online Harga Berlipat
Pasukan Bayaran Kontraktor Swasta Asal Rusia Ikut Misi Invasi ke Ukraina