KABAR RAKYAT - Dua Hal Tabu opini politik pemerintahan ini tidak boleh di bahas oleh pembantu presiden.
Pasalnya, bila dibahas, 2 Hal Tabu, bila terus dibahas akan dikhawatirkan publik sosial gaduh dan membuat situasi tidak baik.
Dua opini tabu ini, pertama soal penundaan pemilu, dan kedua, perpanjangan massa jabatan Presiden Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M.
Pernyataan dua opini politik pemerintahan itu disampaikan resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dihadapan para menterinya yang ikut agenda Sidang Paripurna Kabinet yang dipimpinnya bertempat di Istana Merdeka, berlangsung kemarin, diunggah medsos Kanal Sekretariat Presiden, 6 April 2022.
"Kita tahu situasi saat ini situasi tidak mudah situasi yang tidak gampang. Saya kira sisi baik fiskal kita moneter kita dipengaruhi ekonomi global yang sedang bergejolak. Utamanya, kenaikan inflasi hampir di semua negara," ungkap Presiden Jokowi mengawali sambutannya, 5 April 2022.
Baca Juga: Ini Persiapan Mudik yang Aman di Perjalanan
Dampak situasi nasional bisa dirasakan, kata Jokowi, saat kita turun ke bawah masyarakat mulai merasakan. Kenaikan inflasi, harga energi dan harga pangan yang harus selalu dihitung dengan cermat untuk dicari solusi.
Artikel Terkait
Relawan Jokowi Silaturahmi di Blora: Tegak Lurus 2024 Derek Jokowi
Obrolan Jokowi-Marquez di Istana Merdeka Bikin Penasaran: Kira-Kira Apa Ya...
Presiden Jokowi: Alhamdulilah, Target 63 Ribu Tiket MotoGP Mandalika 2022 Terjual Habis
Relawan Jokowi Se Bandung Raya Konsisten 'Tegak Lurus' Mengawal Suksesi 2024
Pendukung Jokowi di Provinsi Riau: 2024 Nanti 'Joom Kite Besame' Pak Jokowi