KABAR RAKYAT - Aktivis lingkungan, Aliansi Petani Kampung Rimba (APKR) di Banyuwangi, Jawa Timur menyoal mininnya pengawasan pengelolaan kawasa hutan penyagga di Perhutani Banyuwangi Barat.
Kawasan hutan lindung, dimaksud pegiat APKR, di dekat air terjun Lider, masuk Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, di bawah pengawasan Perhutani.
Mustoli, Ketua APKR mengatakan, mestinya Perhutani harus melakukan pengawasan yang serius terhadap kemungkinan terjadinya penjarahan dikawasan hutan lindung.
Baca Juga: Ngaji Fiqih (Bab Adat Budaya) Wayang Kulit
Baca Juga: Timnas Indonesia Tergabung di Grup A, Simak Hasil Undian Grup Kualifikasi Piala Asia AFC 2023
Apalagi jika daerah itu sebagai kawasan penyanggah resapan air dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah kawasan lahan dengan tingkat kemiringan kurang lebih delapan puluh derajat.
Pegiat APKR prihatin, jika sewaktu-waktu daerah tersebut diguyur hujan dikhawatirkan akan terjadi longsor. Jangan sampai terjadi kerugian ekologi sistem.
Baca Juga: Banyuwangi Siap Mengawal Kesiapan dan Kesuksesan Ajang Word Surf League Championship Tour 2022
Jika tidak ada perbaikan, Aliansi Petani Kampung Rimba tidak segan-segan akan menyusun argumentasi hukum yang kokoh untuk melakukan gugatan jika terjadi kerusakan di kawasan hutan penyangga.
Artikel Terkait
Ratusan Tanaman Jati Perhutani Banyuwangi Utara Dirusak Orang Tak Dikenal: Sudah Dilaporkan
Gerakan Tanam 1000 Pohon di Lahan Perhutani Banyuwangi Barat, IIK-P: Hutan Lestari Cegah Global Warming
Polisi Hutan Perhutani Banyuwangi Selatan Mengamankan 35 Batang Kayu Hasil Jarahan
Puluhan Tambang Emas Ilegal di Gunung Lompongan Perhutani Banyuwangi Selatan Dirazia, Begini Kondisinya
Ibu Mariani Mendulang Emas Berbulan Bulan di Lahan Perhutani Banyuwangi: Demi Mencukupi Kebutuhan Hidup