Bank Indonesia Bersama Pemkab Banyuwangi Akan Kembangkan Kawasan Pertanian Hortikultura

- Rabu, 26 Januari 2022 | 07:22 WIB
Bupati banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama TIPD bertemu jajaran Bank Indonesia/banyuwangikab.go.id
Bupati banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama TIPD bertemu jajaran Bank Indonesia/banyuwangikab.go.id

KABAR RAKYAT - Untuk memperkuat sector pertanian sebagai penyumbang PDRB terbesar dan menjadi salah satu andalan Kabupaten Banyuwangi. Bank Indonesia Bersama pemkab akan mengembangkan Kawasan pertanian hortikultura organik

Kepala Perwakilan BI Jember Hestu Wibowo mengatakan, Banyuwangi bisa mengembangkan satu wilayah yang khusus mengembangkan pertanian hortikultura organik.

“Saat ini hortikultura organik telah menjadi tren. Banyuwangi bisa mengembangkannya menjadi satu kluster unggulan yang strategis," kata Hestu, saat menerima kunjungan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi, di Kantor BI Jember, Selasa,25 Januari 2022 kemarin. 

Baca Juga: Satgas Covid-19 Banyuwangi, Mulai Besok Larang 20 Layanan Rapid Tes Antigen di Kawasan Ketapang Beroperasi.

Hestu mengatakan, selama ini, sebagai partner stabilisasi ekonomi Banyuwangi, BI telah mengembangkan pertanian organik di beberapa wilayah Banyuwangi, salah satunya di Desa Segobang Kecamatan Licin. Di desa tersebut, BI Jember mengembangkan eco farming terintegrasi dengan penerapan digital farming dan pola-pola pertanian organik lainnya.  

"Berdasarkan pengalaman kami, dengan melakukan pola-pola organik, produktivitas pertanian meningkat. Produksi yang awalnya 6 sampai 7 ton per hektar, bisa mencapai 11 ton per hektare," kata Hestu. 

"Di Banyuwangi bisa dikembangkan lagi, dengan membuat satu kawasan, misalnya satu kecamatan yang khusus mengembangkan pertanian hortikultura full organik," tambah Hestu. 

Bahkan, lanjut Hestu, BI akan membuat laboratorium pertanian organik di Banyuwangi. "Kami akan mendirikan labotarorium pertanian organik, yang salah satunya membuat pupuk organik, dan pola-pola pertanian organik lainnya di Banyuwangi. Ini bisa menjadi pilot project pertanian organik," jelas Hestu. 

Baca Juga: BPJamsostek Banyuwangi Kunjungi Dinas Pertanian dan Pangan Perluas Kepersertaan Pekerja Sektor Pertanian

Hestu yakin Banyuwangi bisa mengembangkan hal tersebut, karena selama ini Banyuwangi telah dikenal sebagai daerah yang kreatif dalam berinovasi. Ini ditunjukkan meskipun pertumbuhan ekonomi Banyuwangi sempat dihantam pandemi Covid-19, namun Banyuwangi dengan cepat kembali pulih dan melakukan stabilisasi ekonomi. 

"Tren pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terus membaik dan stabil. Bahkan Banyuwangi bisa meraih TPID terbaik se-Jawa Bali dua tahun berturut-turut. Tentu ini merupakan prestasi tersendiri di tengah kondisi yang serba sulit akibat pandemi," urai Hestu.

Sementara Bupati Ipuk merespons positif apa yang dilakukan BI. Menurut Ipuk, ini sejalan dengan program Banyuwangi Rebound, sebuah gerakan yang digeber untuk memulihkan ekonomi.

"Pengembangan pertanian organik sejalan dengan program Banyuwangi Rebound. Di dunia pertanian Banyuwangi terus memperkuat digitalisasi dan go organic," kata Ipuk.

Baca Juga: Sarana Pemulihan Ekonomi, Besok Ajang Pariwisata Banyuwangi Festival (B-Fest) 2022 Diluncurkan

Halaman:

Editor: Hariyadi

Sumber: banyuwangikab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X