KABAR RAKYAT, INTERNASIONAL - Para jenderal militer Sudan didesak untuk membatalkan kudeta terhadap negaranya. Desakan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada Minggu, 31 Oktober 2021.
Sehari setelah puluhan ribu warga Sudan turun ke jalan dalam protes pro-demokrasi terbesar sejak penggulingan pekan lalu, lantas datang seruan pembatalan kudeta oleh PBB terhadap jenderal militer.
Semestinya para jenderal militer Sudan harus "memperhatikan" protes warga pada hari Sabtu tersebut. Demikian dikatakan Sekjen PBB Antonio Guterres.
Baca Juga: Preview Big Match Serie A: AS Roma vs AC Milan Pekan 11 Dini Hari Nanti 1 November 2021
"Saatnya untuk kembali ke pengaturan konstitusional yang sah," kata Sekjen PBB dalam sebuah cuitan, mendesak militer membatalkan kudeta pemerintah Sudan, dilansir KabarRakyat.id mengutip Pikiran-Rakyat.com dari The Washington Post.
Dia merujuk pada kesepakatan pembagian kekuasaan yang membentuk pemerintahan militer-sipil bersama setelah penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir dan pemerintah Islamnya pada April 2019.
Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya tentang kekerasan terhadap pengunjuk rasa pada hari Sabtu, menyerukan agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban.
Baca Juga: Perbandingan Fitur iPhone 13 Pro vs Samsung Galaxy A52 S 5G, Produk Apa yang Terbaik?
Diketahui, setidaknya tiga orang ditembak mati ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di Omdurman, sebuah kota yang berdekatan dengan ibu kota Khartoum, Sudan.
Artikel Terkait
Mendadak Pemerintah China Terapkan Kebijakan Lockdown, Ada Apa?
WHO Tegaskan Covid-19 Belum Usai, Negara-negara Harus Merevisi Rencana Kesiapsiagaan
U Win Htein Dihukum 20 Tahun Penjara Oleh Junta Myanmar, Ada Apa?
Kedubes China di AS Berharap Penelusuran Asal Usul Covid-19 Harus Berbasis Sains, Hindari Klaim dan Politisasi
Dalam 48 Jam Duta Besar Lebanon Harus Meninggalkan Bahrain, Berikut Ini Fakatnya