Banyak ahli percaya peraturan tersebut akan menyebabkan penurunan lebih lanjut dari kebebasan media.
Secara tradisional, media seperti surat kabar didanai sebagian besar melalui sektor publik sementara berita online lainnya lebih bergantung pada investasi swasta atau asing.
Berita ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Bungkam Suara Oposisi, China Berencana Memblokir Investasi Swasta di Media
Cheng Yizhong, yang mengelola situs web berita untuk diaspora Tiongkok di AS, mengatakan pendanaan pemerintah telah menjadi sumber pendapatan utama bagi media di Tiongkok sejak 1990-an.
China terus melakukan sensor, pengawasan, dan propaganda internet ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, menjadikannya salah satu negara terburuk di dunia bagi jurnalis dan 'penjara terbesar' juru tulis, menurut Reporters Without Borders (RSF).
Laporan yang diterbitkan pada bulan Maret tahun ini juga mencatat bahwa Presiden Xi Jinping telah melakukan sensor online, pengawasan, dan propaganda ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak ia menjadi pemimpin China pada tahun 2013.
Baca Juga: Temu Mayat Di Kebun Tebu Glenmore Jadi viral
Cyberspace Administration of China (CAC), sebuah badan yang secara pribadi diawasi oleh Xi, telah menerapkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk mengendalikan informasi yang dapat diakses oleh 989 juta pengguna Internet di China. *** (Nur Annisa)
Artikel Terkait
Pemerintah Arab Saudi Hapus Aturan 'Social Distancing' Bagi Pengunjung Masjidil Haram di Mekah
Para Perawat Militer di China Dilatih Simulasi Perang
Booster Vaksin Covid-19 Diluncurkan di AS Sebagai Komitmen Menjaga Kesehatan Warganya
Partai Militer Myanmar Mendesak Junta Untuk Membuka Dialog dengan Lawan Kudeta
Korea Utara Tuding Amerika Serikat Meningkatkan Ketegangan Militer dengan China Melalui Dukungan ke Taiwan