KABAR RAKYAT, INTERNASIONAL - Pihak berwenang China telah memperkenalkan draf proposal untuk memblokir investasi swasta di outlet berita. Perusahaan swasta akan dilarang terlibat dalam perusahaan media di China.
Hal ini dalam rangka upaya untuk memperketat cengkeraman di semua sektor media.
Penyiar Amerika Voice of America (VOA) melaporkan, dalam draf tersebut juga termasuk mendirikan atau menjalankan operasi berita atau menerbitkan ulang berita yang diproduksi oleh outlet asing.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ziarah ke Makam Bung Karno, Begini Komentar Netizen
Para ahli di lapangan mengatakan proposal itu menunjukkan upaya berkelanjutan Beijing untuk membungkam suara-suara oposisi.
"Partai Komunis sedang mencoba untuk menempatkan semua acara berita dan komentar di bawah kendalinya sendiri. Semua suara yang berbeda telah dihilangkan," Wu Zuolai, seorang komentator politik China, seperti dilansir KabarRakyat.id mengutip Pikiran-Rakyat.com dari NDTV.
"Membatasi peran media akan mendistorsi opini publik, dan pemerintah daerah mungkin menegakkan aturan dengan tindakan yang sangat ketat," kata salah satu poster di Zhihu.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Timnas U-23 Indonesia vs Australia, Kualifikasi Piala Asia 26 Oktober 2021
Proposal terbaru untuk melarang investasi swasta di outlet berita China telah memicu diskusi di China online.
Artikel Terkait
Pemerintah Arab Saudi Hapus Aturan 'Social Distancing' Bagi Pengunjung Masjidil Haram di Mekah
Para Perawat Militer di China Dilatih Simulasi Perang
Booster Vaksin Covid-19 Diluncurkan di AS Sebagai Komitmen Menjaga Kesehatan Warganya
Partai Militer Myanmar Mendesak Junta Untuk Membuka Dialog dengan Lawan Kudeta
Korea Utara Tuding Amerika Serikat Meningkatkan Ketegangan Militer dengan China Melalui Dukungan ke Taiwan