Alhamdulillah, Ada Orang Protes

- Minggu, 24 Oktober 2021 | 23:06 WIB
Moh. Husen / Koleksi Pribadi
Moh. Husen / Koleksi Pribadi

Oleh: Moh. Husen*

KABAR RAKYAT, EMBONGAN - Tidak semua orang berani memprotes sebuah kesalahan. Orang protes juga tidak boleh dipastikan buruk. Apalagi dipastikan cari uang belaka.

Orang protes itu perlu. Orang protes harus terus ada. Tanpa orang protes, bisa jadi kebodohan dan kesewenang-wenangan tumbuh subur merajalela.

Bermacam-macam cara orang protes. Ada yang terang-terangan berani ngomong atau berstatement karena segala sesuatunya sudah dipelajari dan dipetakan sedemikian rupa.

Baca Juga: Diduga Agar Konsumen Tak Beli Avanza Sekarang Juga, Dihembuskan Isu Akan Ada Avanza Jenis Baru

Ada orang protes dengan cara menuangkannya dalam bentuk simbolisasi sebuah karya. Entah itu lewat lukisan, puisi, pantun atau pun lagu, dan lain-lain.

Orang Diam bisa juga bermakna protes. Orang lebih memilih nonton bola daripada pengajian, sangat mungkin merupakan sebuah protes keras kepada pengajian yang mungkin dianggap kaku dan otoriter.

Seseorang yang tiba-tiba menuliskan di media online kisah ibu menanak batu agar anaknya yang menangis kelaparan menjadi capek dan tertidur di zaman Khalifah Umar bin Khattab, bisa jadi itu sebuah protes: "He, petugas negara! Kamu kan sudah sarjana dan dibayar! Masak nunggu LSM protes baru kamu tahu kalau ada orang kelaparan? Tugasmu selama ini apa?!!!"

Baca Juga: Heboh Gadis 13 Tahun Tenggelam di Danau Buatan Eks Tambang Pasir Badean Blimbingsari

Kehidupan kita yang nyaman hari ini, bisa jadi hasil dari sebuah protes. Jangan anggap sepele sebuah protes. Meskipun pejabat disana-sini orang pandai dan sarjana semua serta jelas gaji bulanannya, tapi harus diakui, persoalan mengatasi jalan berlubang saja, terkadang nunggu diprotes pihak-pihak yang gajinya nggak jelas, baru diselesaikan.

Tentu ironi jika para orang pandai itu, untuk maju dan tanggap terhadap derita dan nyawa Wong Cilik harus nunggu bertaburan protes-protes terlebih dahulu baru melakukan perbaikan dan perubahan.

Sudah gitu, kalau ada orang protes, tak jarang malah dituding orang cari perkara, bikin rusuh, dan lain-lain.

Baca Juga: Ratusan Becak Pamekasan Jadi Branding, Demi Menyambut Pelaksanaan MTQ Ke-29

Alangkah lucu kalau orang pandai memastikan dirinya pasti benar. Rapat di kampung saja, ide cerdas dan bijaksana terkadang keluar dari orang-orang kecil yang sering disepelekan oleh kaum terpelajar.

Halaman:

Editor: Moh. Husen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pesan Sang Guru

Kamis, 25 November 2021 | 01:50 WIB

Membaca Selain Teks

Kamis, 18 November 2021 | 18:53 WIB

Sastra 'Daging', 'Bakso', dan 'Sate Kambing'

Selasa, 9 November 2021 | 20:27 WIB

LSM dan Pelawak

Jumat, 5 November 2021 | 22:11 WIB

Membicarakan Pemuda

Jumat, 29 Oktober 2021 | 01:47 WIB

Alhamdulillah, Ada Orang Protes

Minggu, 24 Oktober 2021 | 23:06 WIB

Berjalan Satu Langkah

Selasa, 19 Oktober 2021 | 17:27 WIB

Prepare Maulid Nabi

Sabtu, 9 Oktober 2021 | 22:29 WIB

Pancasila Falsafah Pemersatu Bangsa

Jumat, 1 Oktober 2021 | 17:58 WIB

Senyummu Lambang Surgamu

Rabu, 15 September 2021 | 14:00 WIB

Dari Gula Menuju Manis

Senin, 6 September 2021 | 19:09 WIB

Podium Hebat

Minggu, 5 September 2021 | 00:31 WIB

Deadline Day, Bagian Lain Dari Kepanikan Di Sepakbola

Jumat, 3 September 2021 | 06:29 WIB
X