KABAR RAKYAT, BONDOWOSO - Akhirnya Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat angkat bicara perihal polemik Bantuan Operasional Sekolah Masdrasah Diniyah (Bosda Madin) di Bondowoso.
Ia menerangkan, kondisi ini terjadi karena keadaan emergensi pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap kondisi fiskal kabupaten.
Dalam Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten saat ini, besarannya sekitar Rp 841 miliar. Dan 10 persen di antaranya wajib dikeluarkan untuk Dana Desa (DD).
Berarti DAU yang bisa dikelola sekitar Rp 760 miliar. Sedangkan, belanja pegawai Rp 881 miliar. Hanya bicara belanja pegawai, belum kegiatan. Melihat ini maka, masih kekurangan Rp 120 miliar.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Desak Bupati Segera Isi Kekosongan Jabatan OPD
Baca Juga: Target Level 1, Pengguna Layanan Pemda Bondowoso Wajib Vaksin
"DAU kita untuk bayar gaji pegawai. Inilah postur anggaran kita," katanya dikonfirmasi Selasa (28/9/2021) di Pendopo Kecamatan Klabang.
Kondisi ini pun, jelas Wabup Irwan, masih juga harus dilakukan refocusing di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, sudah beberapa kali dilakukan refocusing di organisasi perangkat daerah (OPD).
"Tidak mungkin lagi OPD-OPD kita refocusing. Kalau di-refocusing OPD ini tidak bisa berjalan. Malah mandek, kalau mandek berdampak terhadap pelayanan," tuturnya.
Artikel Terkait
Karena SIBUBA dan Tape Manis, Bondowoso Dapat Penghargaan dari Gubernur Jatim
Kadis Dikbud Bondowoso Langgar Prokes, Bayar Denda Rp3 Juta
LKNU dan PMI Bondowoso Gelar Donor Darah
Pansus DPRD Minta Perbub tentang TP2D Bondowoso Dievaluasi
Target Level 1, Pengguna Layanan Pemda Bondowoso Wajib Vaksin