Satanic Brazil 2023, Bencana Alam Terjadi Akibat Carnival itu Telan Korban Jiwa: Langsung Dibayar Lunas

KABAR RAKYAT - Mengenal lebih dalam tentang Satanic Brazil sebuah carnival yang dilakukan pada 17-25 Februari 2023, dan setelah pagelaran ini terjadi bencana alam terjadi dan telan korban jiwa, banyak yang mengatakan bahwa karma dibayar lunas.

Setelah adanya carnival Satanic Brazil 2023, terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang membuat rumah dan fasilitas umum hancur. Akhir Februari harusnya menjadi momen bahagia tapi berujung petaka.

Carnival Satanic yang diadakan di adakan di Brazil itu didominasi dengan tema Setan, yang dimana kental dengan simbol-simbol Satanic, dan beberapa hari kemudianpun alam juga mengamuk tidak setuju dengan apa yang mereka perbuat.

Baca Juga: CCTV Terbatas ini Tunjukkan Bahwa Anthony Kwong yang Bawa Bagian Tubuh Abby Choi Dengan Trolly Belanja

Setelah vakum dari pandemi, Brazil berhasil mengadakan kembali Carnival Rio De Jeneiro 2023, yang diadakan pada 17-25 Februari 2023.

Namun, naasnya pada 20 Februari 2023, wilayah Sao Paulo dilanda banjir hebat dan tanah longsor.

Jumlah korban tewas akibat hujan lebat yang meluluhlantakkan wilayah pesisir negara bagian Sao Paulo, Brazil Tenggara mencapai 57 orang.

Baca Juga: Teknologi India Bisa Diadu Dengan Amerika, India Bisa Dibilang Campuran Israel, China, dan Turki

Pihak berwenang akhirnya membatalkan carnaval bertema setan tersebut, di TikTok kejadian tersebut viral, tak hanya satu parade bahkan ada cukup banyak kostum atau penampilan yang didominasi setan.

Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa, kejadian bencana alam di Brazil seperti gempa bumi, banjir, dan angin karena diduga menganggap sebagai penghinaan terhadap Yesus.

Di salah satu pertunjukan Satanic Brazil tersebut, dimana diperagakan setan yang menyeret leher Yesus menggunakan tali.

Baca Juga: India Punya Potensi Jadi Negara No 3 Dunia dalam Hal Ekonomi Setelah China dan Amerika, Banyak Dilirik Asing

Banyak yang berspekulasi bahwa apa yang dilakukan oleh penduduk Brazil tersebut akhirnya langsung dibayar lunas, karena dianggap menistakan salah satu agama.

***