Orkes Melayu Langgar PPKM, PN Sampang Sanksi Denda pada Pekerja Seni dan Tuan Rumah

KABAR RAKYAT, Sampang - Tetap memaksa menggelar acara hiburan orkes melayu di tengah aturan PPKM, pria inisial H asal Desa Banjar Tabulu Kecamatan Camplong harus jalani sidang Tipiring (tindak pidana ringan) di Pengadilan Negeri (PN) Sampang Madura, Selasa (3/8/2021).

Setelah jalani pemeriksaan di Polres Sampang, H terbuki selenggarakan orkes melayu di tengan aturan PPKM Darurat Covid-19 berlangsung. Selanjutnya, ia jalani sidang Tipiring di PN Sampang. Sidang dipimpin Hakim Agus Eman, memutuskan H di sanksi pidana denda Rp8 juta selaku tuan rumah.

Pelanggaran PPKM itu pun berlaku pula bos grup Orkes Ardila inisial S asal Kabupaten Bangkalan dengan denda sebesar Rp4 juta.

Masih belum selesai, Hakim di PN Sampang juga memberikan sanksi denda kepada 9 orang masing-masing sebagai pemain orkes melayu, berikut para biduan wanita. Pasalnya, mereka juga dianggap melanggar aturan PPKM Darurat.

• Baca Juga: Gara-Gara Mafia Tanah, Seorang Adik Gugat Kakak di Pengadilan sampai Mahkamah Agung
• Baca Juga: Bupati Jember Tetapkan 4 Sekolah Adiwiyata 2021
• Baca Juga: Menko Bidang PPMK Muhadjit Effendy Minta Perangkat Desa Pastikan Bansos Tepat Sasaran
• Baca Juga: Hati-hati Penipuan Pesan WA Mengatasnamakan Wakil Bupati Tasikmalaya

"Disanksi denda, masing-masing (pemain dan biduan) di denda Rp1 juta. Sedangkan yang 1 orang di sanksi denda Rp30 ribu karena masih dibawah umur," imbuhnya.

Telah diketahui publik di Sampang, acara pentas hiburan Orkes Melayu ARDILA digelar ditengah acara hajatan di rumah H, di Desa Banjar Tabulu Kecamatan Camplong, pada tanggal 2 Agustus 2021, malam.

Informasi diterima, sore hari sebelum pentas Orkes Melayu berpentas, pihak tuan rumah telah diperingatkan oleh petugas Satgas Penanganan Covid-19 yang datang kerumahnya. 

"Namun setelah Tim Satgas Covid-19 Sampang balik, acara itu tetap dilaksanakan pihak tuan rumah," ungkap seorang petugas.***