KABAR RAKYAT, JEMBER - Kasus Tambak Udang di Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember membawa dampak yang lebih besar.
Hari ini ratusan warga Kepanjen, baik bapak-bapak, ibu-ibu, dan pemuda-pemudinya sejak pagi hari, pukul 07.00 bareng bareng tuntut jalan harus dibuka.
Baca Juga: Direktur RS SMC Sudah Datangi Ibu Pasien yang Bayi ‘Jatuh’ Meninggal
"Jalan akses masyarakat ini, hari ini, harus di buka, ini harga mati," tegas Setiyo selaku Koordinator Lapangan Aksi Penolakan Penutupan Jalan akibat Tambak di Kepanjen.
Pada pokoknya, penolakan hari ini jalan harus di buka, ungkapnya di depan lokasi.
Baca Juga: KKN UNEJ Tak Ada Kepastian, BEM Fakultas Se UNEJ Desak Keterbukaan Informasi
Imbuh Setiyo, "Tidak ada alasan apapun, baik ini sudah di jual, ini sudah mendapatkan izin, atau alasan tambak tetap tidak bisa sebab itu semuanya tipu-tipu."
Hal tersebut disampaikan karena jalur itu sejarahnya, menurut Setiyo, adalah jalan, di pindah alihkan jalanya pun kita tetap menolak, jalan ini harus yang dibuka.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Temukan Klinik Layanan Swab Diduga 'Abal-Abal' di Pelabuhan Ketapang
Artikel Terkait
Petugas Imigrasi dan Polri Tangkap Lima WNA China dan Malaysia 'Cari Nafkah' di Tambang Emas Simpenan
Anies Menegaskan WFH Bukan Untuk Mengosongkan Jakarta, Tapi Menghindari Potensi Penularan Covid-19
BPBD Jember Segera Pantau Puger yang Dilanda Gempa di Kedalaman 10 KM Kamis Malam
Petugas Imigrasi Periksa 5 WNA asal China dan Malaysia dari Area Tambang Emas Simpenan