Sementara dikonfirmasi terpisah, BMKG Banyuwangi menyebutkan potensi angin puting beliung bisa terjadi sewaktu-waktu. Potensi ini lebih besar terjadi kawasan perairan dan memungkinkan menyebabkan fenomena pusaran air atau tornado.
Pusaran tersebut juga biasa disebut fenomena waterspout atau yang dikenal dengan istilah belalai gajah. Fenomena ini merupakan kolom pusaran air yang tertarik masuk ke dasar awan. Biasanya berlangsung sekitar 10 hingga 20 menit.
Fenomena ini dikatakan memiliki daya rusak yang sama dengan puting beliung. Penyebabnya adalah awan hitam cumulonimbus yang memiliki kepadatan tinggi. Ditambah lagi tingginya suhu permukaan laut menyebabkan fenomena waterspout ini bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Fenomena ini biasa saja sebenarnya. Ketika ada awan dengan konsentrasi energi yang kuat maka akan tercipta pusaran angin tersebut. Yaitu sebuah kolom pusaran kuat yang menghisap air. Kalau sampai ke daratan bisa menyebabkan kerusakan," jelas Prakirawan BMKG, Anjar Triono Hadi .
Dalam beberapa hari kedepan, BMKG memprediksi Banyuwangi berpotensi diguyur hujan ringan hingga ekstrim. Sebab itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada. Terutama bagi masyarakat yang sedang dalam perjalanan atau hendak menyeberang di Pelabuhan Ketapang.***
Artikel Terkait
FA CUP: Gol Tunggal McTominay Bawa Kemenangan Untuk Manchester United Melawan Aston Villa
COVID Melonjak, Perusahaan Teknologi Meta Tunda Pekerja Untuk Kembali ke Kantor
Rencana Pembuatan Film The Raid Remake Sedang dalam Pengembangan Sutradara