KABAR RAKYAT - Komunitas, Animal Friends Jogja (AFJ) bersama Act For Farmed Animals (AFFA) bekerjasama para seniman mural dan relawan Barisan Muda-Mudi Xayang Xatwa (BMXX) gelar Kampanye seni jalanan serentak di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar.
Pembuatan mural yang menggambarkan kondisi hidup mengenaskan para ayam petelur di kandang baterai serta penempelan poster-poster edukatif dimaksudkan sebagai penyadartahuan publik tentang kejamnya praktik kandang baterai bagi ayam petelur.
Dianggap sebagai bentuk penyiksaan ekstrem terhadap hewan, penggunaan kandang baterai telah dilarang di berbagai negara seperti Swiss, Uni Eropa, Bhutan, dan banyak negara bagian di Amerika Serikat.
Tapi menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, sistem yang kejam ini masih dominan di Indonesia dengan lebih dari 260 juta ayam petelur. Dalam kerangkeng kandang baterai sempit, setiap ayam cuma memiliki ruang gerak kurang dari selembar kertas A4.

Saking sempitnya, sistem ini tidak memungkinkan ayam melakukan hampir semua perilaku alami yang penting untuk kesejahteraannya seperti bertengger, bersarang untuk bertelur, mandi debu, apalagi mengais tanah dan menjelajah.
“Karya-karya seni jalanan/street art (mural, poster, wheatpaste, stensil, grafiti dll) di Indonesia sudah banyak menyoroti isu-isu politik, sosial dan kemanusiaan. Tapi entah kenapa street art sayangnya masih jarang menyuarakan ketidakadilan terhadap hewan termasuk para hewan yang dieksploitasi di industri peternakan.”, tutur Xgo dari Serikat mural Surabaya.
"Kekejaman kandang baterai mungkin masih merupakan informasi yang baru, bahkan melihat ayam-ayam yang terkurung di dalamnya pun dianggap pemandangan yang biasa. Kampanye yang digagas AFJ ini membuka mata kami tentang penderitaan mereka,” kata Ruru, perwakilan seniman mural di kota Palembang.

“Melalui mural yang kami buat, kami berharap masyarakat teredukasi tentang apa yang dikonsumsi dan kepedulian akan kesejahteraan hewan makin meningkat”, lanjut Ruru.
Elly Mangunsong, Koordinator Corporate Outreach AFJ mengatakan, “Kami senang dengan keterlibatan dan dukungan para seniman terhadap Kampanye kami untuk mengakhiri sistem kandang baterai di negara ini".
"Kami harap Kampanye kreatif dengan seni jalanan ini dapat menarik dukungan masyarakat untuk turut mendesak perusahaan-perusahaan pangan agar beralih menggunakan telur dari peternakan bebas kandang baterai yang menerapkan standar kesejahteraan hewan yang tinggi,” ungkap Elly.

Di akhir tahun 2021, Yum! Brands dan Focus Brands—bisnis-bisnis raksasa yang menaungi berbagai merek perusahaan makanan cepat saji ternama di dunia menyatakan komitmen untuk mengakhiri penggunaan telur dari ayam-ayam yang dikurung di peternakan dengan sistem kandang baterai pada seluruh rantai pasokan globalnya.
Artikel Terkait
Peternak Ayam Petelor di Mojokerto akan Senang, Ada yang Mau Borong Hingga 6 Ton
Animal Friends Jogja Fasilitasi Peternak Bebas Kandang Baterai, Kamu Perlu Tahu
Bupati Malang Apresiasi Nestle Sebagai Mitra Utama Peternak Susu Jawa Timur
Meta Tambahkan Elemen Interaktif Baru ke Facebook Gaming untuk Membantu Membangun Keterlibatan Komunitas