KABAR RAKYAT - Keterbatasan persediaan pupuk turut membuat para petani kesulitan dalam melakukan perawatan terhadap tanaman produksi yang dilakukan.
Tak terkecuali petani di Situbondo, juga terdampak atas minimnya ketersediaan pupuk yang ada. Dampak dari ketersediaan pupuk terbatas, membuat harga yang harus dibayarkan oleh petani meningkat.
Tentu beberapa petani kesulitan, bahkan tanaman produksi yang dilakukan harus mengalami gagal panen. Peristiwa kelangkaan pupuk turut menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Daerah (Pemda) Situbondo.
Baca Juga: Festival Lomba Al Banjari Se Banyuwangi, 35 Grup Kesenian Islami Bersaing Jadi yang Terbaik
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk langka, Pemda Situbondo anggarkan dana sebesar 13 miliar yang digunakan menyediakan pupuk gratis.
Sakuri, petani asal warga Desa Kliensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo mengatakan, dirinya merasakan dampak dari keterbatasan pupuk.
Untuk mendapatkan 1 kwintal pupuk subsidi, ia harus membayar dengan harga Rp.300.000 lebih.
"Sebelumnya saya membeli pupuk di kios, dan harganya pun Rp.300.000 lebih. Walaupun harganya mahal, terpaksa harus tetap dibeli. Karena sudah menjadi kebutuhan untuk perawatan tanaman padi saya yang luasnya sekitar 400 meter," ujarnya, Senin 13 Desember 2021.
Baca Juga: Pembahasan Raperda LP2B Banyuwangi Kembali Dilanjutkan Tahun Depan
Artikel Terkait
Jaringan Petani Muda Desa Songgon Sepakat Kampanye Pupuk Organik
Personil Satgas TMMD Sosialisasikan Pupuk Bios 44 Kepada Petani Jagung Desa Siwalan
Penyelundupan Pupuk Urea Subsidi Petani Dihadang Intel Polresta Banyuwangi
PT Pertani Akan Kembangkan Pupuk Cair Dari Limbah Sekam
Resmob Reskrim Polres Lumajang Bongkar Jaringan Penimbunan Pupuk Bersubsidi Lumajang